- [Kisah motivasi] Sang Kiyai dan PENGUSAHA "Tolong bacakan surat Al-Fatihah itu!" pinta kyai. "Memangnya ada...
"Tolong bacakan surat Al-Fatihah itu!" pinta kyai.
"Memangnya ada apa pak kyai, kok tiba-tiba ingin mendengar saya baca
Al-Fatihah?!" tanya si pengusaha."
"Sudah baca saja... saya mau dengar!" tegas kyai.
Maka sang pengusaha itu pun mulai... membaca surat pertama Alquran.
"Bismillahirrahmanirrahim...Alhamdulillahi rabbil alamiin...Ar
rahmaanir rahiim... Maliki yaumiddiin... Iyyaka na'budu wa iyyaka
nasta'iin..."
"Sudah-sudah cukup..., Berhenti sampai di situ!" pinta pak kyai.
Si pengusaha pun menghentikan bacaan.
"Ayat yang terakhir sampeyan baca itu mengerti tidak maksudnya?!"
tanya pak kyai.
"Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin..., pak Kyai?" tanya si
pengusaha menegaskan.
"Ya, yang itu!" jawab kyai.
"Oh itu saya sudah tahu artinya... kepada-Mu ya Allah kami mengabdi...
kepada-Mu ya Allah kami memohon pertolongan!" tandas si pengusaha.
Pak kyai lalu berujar enteng, "Oh, rupanya masih sama Al-Fatihah
sampeyan dengan saya punya!"
Si pengusaha memperlihatkan raut kebingungan di wajahnya. "Maksud pak
kyai...?!" tanya si pengusaha heran.
"Saya kira Al-Fatihah sampeyan sudah terbalik menjadi iyyaka nasta'iin
wa iyyaka na'budu!" jawab pak kyai.
Si pengusaha malah bertambah bingung mendengar penjelasan pak kyai, ia pun
berkata, "Saya masih belum mengerti pak Kyai!"
Pak kyai tersenyum melihat kebingungan sang pengusaha, beliau pun
menjelaskan, "tadi sampeyan bilang kalau menang tender maka sampeyan akan
sedekah ke pesantren ini. Menurut saya itu mah iyyaka nasta'iin wa iyyaka
na'budu. Kalau Al-Fatihah sampeyan gak terbalik, pasti sampeyan sedekah dulu ke
pesantren ini, insya Allah pasti menang tender!"
Deggg! Keras sekali smash sindiran menghujam jantung hati si pengusaha.
Renungan : “Kebanyakan dari kita selalu ingin berbagi setelah mendapatkan
kesenangan, cobalah untuk berniat berbagi didahulukan dan Mudah-mudahan angan,
impian, dan harapan dapat terwujud”